Monday, 16 January 2012 | |
JAKARTA [PAPOS]-
Komandan Jenderal Komando Pasukan Khusus TNI Angkatan Darat (Kopassus)
Mayjen TNI Wisnu Bawa Tenaya mengatakan keberadaan pasukannya di Papua
merupakan bagian dari tugas pokok TNI untuk menjaga dan mempertahankan
kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia secara profesional dan
proposional.
"Kita
menjalankan tugas dan peran kami secara proposional," kata Danjen
Kopassus Mayjen Wisnu Bawa Tenaya di sela acara bagi-bagi 20 ribu bibit
pohon Kopassus kepada masyarakat di Jakarta, Sabtu.
Wisnu
Bawa menambahkan,"keberadaan kami di Papua sama dengan keberadaan di
daerah yang selain menjalankan tugas pokok menjaga kedaulatan NKRI, kami
juga melakukan latihan rutin dan bersatu dengan rakyat melalui berbagai
kegiatan,".
Ia
mengemukakan secara umum situasi dan kondisi keamanan di Papua relatif
stabil dan kondusif."Relatif aman, kondusif," ujarnya singkat.
Komisi
I DPR menengarai tercatat 250 personel intelijen di Papua dari berbagai
Polri, TNI yang terdiri atas tiga matra yang 176 di antaranya berasal
dari Kopassus.
Sangat
dinamis Pada kesempatan terpisah, Kepala Badan Intelijen Negara, Letjen
TNI Marciano Norman mengatakan perkembangan di Papua sangat dinamis.
Dinamika di provinsi paling timur republik itu, kata dia, sangat tinggi.
Ia
menegaskan dalam menghadapi soal Papua pemerintah selalu mencari solusi
terbaik. Marciano menegaskan bahwa Republik Indonesia tak ingin Papua
lepas seperti Timor Leste."Tapi masyarakat Papua harus sejahtera, itu
harus dipikirkan bersama," ujarnya.
Dia
meminta media memantau kerja pemerintah dan aparat keamanan di Papua.
"Apabila terjadi pelanggaran oleh aparat, Panglima TNI dan Kapolri tak
segan-segan menindak. Kontrol media sangat kuat dan tak akan membiarkan
pelanggaran terjadi di sana," ujarnya.
Ia
juga meminta media tidak segan-segan melakukan kritik terhadap
BIN."Silakan kritik kami. Dan berikan masukan yang konstruktif," kata
Marciano.
[http://www.papuapos.com/index.php?option=com_content&view=article&id=6597:ri-tidak-ingin-papua-lepas-seperti-timtim&catid=1:berita-utama]
|
0 Comments